Lirik Lagu Efek Rumah Kaca - Putih Efek Rumah Kaca - Putih - Hallo Sahabat setia Lirik Lagu, Lirik Lagu yang baru Anda baca kali ini dengan judul Efek Rumah Kaca - Putih, Admin LirikLaguRaja telah mempersiapkan artikel Lirik Lagu ini untuk kalian Efek Rumah Kaca, yang Admin Lirik Lagu Raja tulis ini dapat anda ambil. sekian, selamat membaca artikel lirik lagu ini. Judul Lagu Efek Rumah Kaca - Putih link Postingan Efek Rumah Kaca - Putih Lirik Lagu Efek Rumah Kaca - Putih "Putih" dari Efek Rumah Kaca. Lagu ini diciptakan oleh Adrian dan Cholil dan ada di album Sinestesia yang didistribusikan oleh label Jangan Marah Records. Berikut kutipan lirik lagunya "saat kematian datang aku berbaring dalam mobil ambulan, dengar, pembicaraan tentang …". Putih Putih - Efek Rumah Kaca Details Penyanyi Efek Rumah Kaca Judul Lagu Putih Album Sinestesia Label Jangan Marah Records “Putih" merupakan single terbaru dari Efek Rumah Kaca. Berikut Putih yang dinyanyikan oleh Efek Rumah Kaca. Semoga lagu tersebut bisa menghibur anda. Lirik Putih saat kematian datang aku berbaring dalam mobil ambulan dengar, pembicaraan tentang pemakaman dan takdirku menjelang sirene berlarian bersahut-sahutan tegang, membuka jalan menuju tuhan akhirnya aku usai juga saat berkunjung ke rumah menengok ke kamar ke ruang tengah hangat, menghirup bau masakan kesukaan dan tahlilan dimulai doa bertaburan terkadang tangis terdengar akupun ikut tersedu sedan akhirnya aku usai juga oh kini aku lengkap sudah dan kematian, keniscayaan di persimpangan atau kerongkongan tiba-tiba datang atau dinantikan dan kematian, kesempurnaan dan kematian hanya perpindahan dan kematian, awal kekekalan karena kematian untuk kehidupan tanpa kematian lalu pecah tangis bayi seperti kata wiji disebar biji-biji, disemai menjadi api selamat datang di samudera, ombak-ombak menerpa rekah-rekah dan berkahlah dalam dirinya terhimpun alam raya semesta dalam jiwanya berkumpul hangat surga neraka hingga kan datang pertanyaan segala apa yang dirasakan tentang kebahagian, air mata bercucuran hingga kan datang ketakutan menjaga keterusterangan dalam lapar dan kenyang, dalam gelap dan benderang tentang akal dan hati, rahasianya yang penuh teka-teki tentang nalar dan iman, segala pertanyaan tak kunjung terpecahkan dan tentang kebenaran juga kejujuran takkan mati kekeringan, esok kan bermekaran Disclaimer Blog ini tidak menyediakan link Download lagu Putih - Efek Rumah Kaca mp3. All song lyrics on this website is copyright / property of the authors, artists, bands and music labels are concerned. all materials contained in this site including the lyrics of the song are for promotional and evaluation purposes only. Demikianlah Lirik Lagu yang berjudul Efek Rumah Kaca - Putih Sekianlah artikel Lirik Lagu Efek Rumah Kaca - Putih kali ini, mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi kita semua. sekian, sampai jumpa di postingan artikel bermanfaat lainnya. Anda sekarang membaca artikel Efek Rumah Kaca - Putih dengan alamat link
KaaosLIRIKaku Efek Rumah Kaca (Lirik Lagu dan Quotes) - Putih di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Kaaos LIRIKaku Efek Rumah Kaca (Lirik Lagu dan Quotes) - Putih di LIRIKaku. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Berjualan
[Verse 1]Tipis ozon berlubangDebu kosmik hujan asamMatahari tiada tiraiBakal bunga tak mekar[Verse 2]Daun-daun berlubangTak berputar energiWajah bumi menangisSedang kita tak mengerti[Chorus]Kita akan terbakarKita akan wariskanUntuk anak dan cucu kita[Bridge]Wajah bumi menangisSedang kita tak mengerti[Chorus]Kita akan terbakarKita akan wariskanUntuk anak dan cucu kita
LirikEfek Rumah Kaca oleh Efek Rumah Kaca. Dapatkan lirik lagu lain oleh Efek Rumah Kaca di KapanLagi.com. HOME; TRENDING; LIRIK LAGU INDONESIA LAGU INTERNASIONAL Ini 8 Potret Mario Suryo Aji Pembalap Jawa Timur Bawa Bendera Merah Putih Sambil Berkendara di Sirukit Mandalika; KAPANLAGI NETWORK. KAPANLAGI; MERDEKA; LIPUTAN6; FIMELA;
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tuan malam ini terkurung dalam kotak, dia tak sendiri, puluhan orang bersamanya dalam ruangan berbentuk kotak itu, tapi semua orang-orang itu masing-masing bersama rasa sepinya, hanya rasa sesak dan panas yang akan menyadarkan mereka bahwa mereka tidak merenungi diri, berkhayal tentang apa yang telah dan sedang terjadi di luar sana. Tentang rumah, kawanannya, cintanya, dan jalan-jalan yang sudah berulang kali selalu dia lewati dulu, semua hal terpampang jelas depan matanya, dalam khayalnya."Breathe, keep breathing" Seorang dalam ruangan terdengar bergumam melantunkan "Exit Music" dari Radiohead. Tuan lalu menoleh pada seorang yang menggumamkan lirik tersebut, tuan akhirnya tersadar kembali bahwa dia tidak sendiri. Rasa panas dan sesak tiba-tiba dia rasakan. Khayalannya tadi berhasil membawanya jauh dari tempatnya sedang membaringkan badannya yang dihimpit kiri dan kanan oleh penghuni lain ruangan tersebut. Tuan menarik dan menghembuskan nafasnya yang berat. Entah pukul berapa dia akan tertidur, dia masih memiliki sebatang rokok, tapi menurutnya saat itu, lebih baik memegang rokoknya tanpa dibakar, sesekali dia hisap begitu saja. Sungguh dia telah lihai berkhayal untuk sekedar membodohi perasaannya tidak sendiri, semakin sesak dan panas dalam kotak yang berpintu jeruji terbangun dini hari, mendapati dirinya tergeletak dikasur empuk, tangannya menjulur kedepan seperti memeluk yang tak ada. Dia sudah mulai merasa biasa saja mendapati dirinya terbangun di pagi yang masih gelap, lagu "Putih" dari Efek Rumah Kaca sedang terputar sedari tadi, dia memutarnya menggunakan turntable sebelum merebahkan badannya, hingga akhirnya dia tertidur tanpa lalu bangun dan berjalan menuju kursi yang di depannya ada meja dengan segelas air putih, asbak juga rokok. Dia mengambil rokok dan membakarnya."uuuuuhuk huk" dia tersendak dihisapan pertamanya, air putihnya segera dia minum lalu kembali menghisap rokok yang sudah dia bakar, puan sudah tampak ahli menirukan kebiasaan pria yang paling dia kosong menghadap kejendela kamarnya yang masih terbuka, di jendela itu juga ada meja di mana dia meletakkan turntable-nya. Tatapannya kosong, mungkin dia melihat tiap kejadian lirik lagu dalam tatapan kosong itu, atau mungkin malam itu memang hanya benar-benar kosong saja. Tapi kota yang tuan dan puan tinggali bukanlah kota yang punya kesempatan untuk tertidur lelap. Kota masih sibuk bekerja, uang terus berputar seirama dengan putaran botol-botol dan musik di lantai dansa para hedonis keterununan keluarga si adalah di mana saat semua lampu menyala, di salah satu lampu yang masih menyala, di bawahnya ada seorang tuhan imitasi kualitas rendahan bertelanjang dada sedang mencoba merakit cerita, lalu akhirnya mengakhiri Kasih, sampai jumpa. Lihat Cerpen Selengkapnya